Belajar Apapun Jadi Mudah

Contoh Soal Jangka Sorong dan Jawabannya

Jangka sorong adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang, ketebalan, dan diameter benda dengan presisi tinggi. Jangka sorong terdiri dari dua bagian utama, yaitu rahang tetap dan rahang geser.

Rahang tetap biasanya berada di bagian bawah alat dan tidak bisa digerakkan, sedangkan rahang geser dapat digerakkan ke arah rahang tetap. Pada rahang geser terdapat skala vernier, yang biasanya berupa skala dengan jarak antar bagian skala yang lebih kecil.

Tingkat ketelitian yang dimiliki oleh jangka sorong ialah 0,1 milimeter atau mm atau 0,01 cm. Untuk cara menghitungnya adalah dengan menjumlahkan skala utama dengan skala nonius.

Berikut adalah contoh soal jangka sorong lengkap dengan pembahasannya.

Contoh Soal 1

Perhatikan gambar hasil pengukuran diameter koin menggunakan jangka sorong di bawah ini!

Hasil pengukuran diameter koin menggunakan jangka sorong di atas adalah …
A. 2,03 cm
B. 2,08 cm
C. 2,11 cm
D. 2,23 cm
E. 2,28 cm

Pembahasan :
Diketauhi:
skala utama = 2,20 cm
skala nonius = 0,08 cm
Hasil ukur = skala utama + skala nonius
= 2,20 cm + 0,08 cm
= 2,28 cm

Jadi, hasil ukur diameter koin di atas adalah 2,28 cm.

Contoh Soal 2

Sebuah tahu diukur ketebalannya menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran menunjukkan skala seperti pada gambar berikut.

Hasil pengukuran ketebalan tahu tersebut adalah …

Pembahasan:
Diketahui:
skala utama = 5,30 cm
skala nonius = 0,05 cm

Jawab:
Hasil ukur = 5,30 cm + 0,05 cm =5,35 cm

Contoh Soal 3

Suatu baut panjangnya diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti pada gambar berikut ini.

Berapakah panjang baut tersebut?

Pembahasan:
Diketahui:
skala utama = 0,90 cm
skala nonius = 0,065 cm

Jawab:
Panjang baut = 1,10 cm + 0,07 cm = 1,165 cm

Jadi, panjang baut tersebut adalah 1,165 cm.

Contoh Soal 4

Berapakah diameter pipa jika hasil pengukuran menggunakan jangka sorong menujukan skala berikut ini

Pembahasan:
Diketahui:
skala utama = 3,8 cm
skala nonius = 0,03 cm

Jawab:
Diameter pipa = 3,8 cm + 0,03 cm = 3,83 cm

Jadi, diameter pipa yang diukur menggunakan jangka sorong di atas adalah 3,83 cm.

Contoh Soal 5

Susanti meminjam 2 buah buku di perpustakaan lalu mengukur ketebalan dua buku tersebut dengan jangka sorong dengan hasil pengukuran sebagai berikut.

Berapakah tebal kedua buku yang dipinjam susanti?

Pembahasan:
Diketahui:
skala utama = 12 cm
skala nonius = 0,02 cm

Jawab:
Tebal buku = 12 cm + 0,02 cm = 12,02 cm

Jadi, tebal kedua buku yang dipinjam Susanti di perpustakaan adalah 12,02 cm.

Contoh Soal 6

Hasil pengukuran tebal sebuah buku fisika menggunakan jangka sorong seperti diperlihatkan pada gambar di atas adalah …

Pembahasan:
Diketahui:
skala utama = 2,70 cm
skala nonius = 0,06 cm

Jawab:
Tebal buku fisika = 2,70 cm + 0,06 cm = 2,76 cm

Jadi, tebal buku fisika yang terukur adalah 2,76 cm

Contoh Soal 7

Perhatikan gambar berikut!

Gambar tersebut menunjukkan hasil pengukuran diameter tabung menggunakan jangka sorong. Berdasarkan gambar tersebut hasil yang benar adalah … cm.

Pembahasan:
Diketahui:
skala utama = 5,70 cm
skala nonius = 0,05 cm

Jawab:
Hasil Pengukuran = 5,70 cm + 0,05 cm = 5,75 cm

Hasil pengukuran diameter tabung tersebut menggunakan jangka sorong adalah 5,75 cm.

Contoh Soal 8

Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukan dari hasil pengukuran tampak pada gambar.

Pembahasan:
skala utama = 3,10 cm
skala nonius = 0,09 cm

ketebalan balok = 3,10 cm + 0,09 cm = 3,19 cm

Jadi ketebalan sebuah balok yang diukur menggunakan jangka sorong di atas adalah 3,19 cm.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *