Belajar Apapun Jadi Mudah

Klausa : Pengertian, Kategori, Ciri, Jenis, dan Contoh

Klausa

Pengertian Klausa

Secara Umum

Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat.

Menurut KBBI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), klausa merupakan gabungan kata yang sekurang kurangnya terdiri atas subjek dan predikat.

Kategori Klausa

Berdasar unsur kata yang menepati predikatnya, klausa diklasifikasikan menjadi 5 kategori yaitu :

a. Klausa nominal

Klausa nominal adalah klausa yang predikatnya terdiri dari kata atau frasa nominal. Untuk mengingat penjelasannya sangat mudah, kalian hanya perlu menghafal “klausa yang predikatnya terdiri atas kata (nama klausa : misal nominal)”
Contoh :

  • Pak Untung seorang Petani
  • Mobil antik Om Bagas
  • Ilham mahasiswa ITB

b. Klausa Verbal

Klausa verbal adalah klausa yang predikatnya terdiri dari kata atau frasa verbal.

Contoh :

  • Tadi pagi bapak pergi ke kantor
  • Budi sedang membaca buku

Jenis-Jenis Klausa Verbal

Menurut Tarigan, 2009:77, klausa verbal terdiri dari dua jenis, yaitu kalusa transitif dan klausa intransitif, berikut penjelasannya :

1. Klausa Transitif adalah klausa yang predikatnya berupa kata kerja yang harus dilengkapi dengan objek.
Ciri-ciri :

  • Harus dilengkpi dengan objek
  • Bisa diubah menjadi kalimat pasif
  • Kata kerja pada klausa ini menggunakan kata kerja berimbuhan me-, memper-, me-i, me-kan, memper-i,dan memper-kan.

Berdasarkan subjeknya, klausa transitif dibagi lagi menjadi empat kategori, yaitu klausa aktif, klausa pasif, klausa resiprokal, dan klausa medial.

  1. Klausa aktif adalah klausa yang subjeknya berperan sebagai pelaku dan predikatnya merupakan kata kerja berimbuhan meng, meng-i dan meng-kan, (Arifin, 2008:38). Contoh : Pengusaha itu meminjamkan bibi uang.
  2. Klausa pasif adalah klausa yang subjeknya berperan sebagai penderita dan predikatnya adalah kata kerja berimbuhan di-, ter-,  ber-an diawali kata kena. Contoh : Masalah harga sedang dibicarakan.
  3. Klausa resiprokal atau disebut juga klausa reflektif adalah klausa yang subjek dan objeknya saling membalas. Contoh : Mereka saling memukul.
  4. Klausa medial adalah klausa yang subjeknya berperan sebagai pelaku sekaligus penderita, atau gabungan klausa aktif dan pasif. Contoh : Jono meyakini keputusannya.

2. Klausa Intransitif adalah klausa verbal yang predikatnya tidak harus dilengkapi dengan objek.
Ciri-ciri :

  • Predikatnya tidak harus dilengkapi dengan objek
  • Tidak bisa diubah menjadi kelimat pasif
  • Menggunakan kata kerja berimbuhan ber-, ber-an, dan ter-. Namun, ada beberapa kata kerja berimbuhan me- yang masuk dalam kategori klausa verbal intransitif, misalnya: meraung atau menari.

c. Klausa Adjektival

Dalam klausa adjektival harus ada subjek dan predikat. Dalam klausa ini predikat berkedudukan sebagai kata keadaan.

Penyusunan klausa adjektival secara umum terdiri dari subjek yang berkategorikan nomina dan predikat yang berkategorikan adjektif.

Contoh :

  • Harga celana itu sangat mahal
  • Hawa siang ini panas sekali
  • Anak itu cerdas sekali

d. Klausa Nurmeralia

Klausa numeralia adalah klausa yang predikatnya terdiri dari kata atau frasa numeralia.

Contoh :

  • Keponakannya ada sembilan orang
  • Di kelas ada dua belas siswa
  • Roda mobil ada empat

e. Klausa Preposisional

Klausa preposisional adalah klausa yang predikatnya berupa frasa preposisional atau frasa depan.

Contoh :

  • Ibunya di rumah
  • Bapaknya di kantor
  • Sore itu saya ke sekolah

Ciri-Ciri Klausa

  1. Dalam satu klausa hanya ada satu predikat saja dak tidak lebih
  2. Klausa merupakan bagian dari sebuah kalimat jika kalimat itu adalah kalimat plural
  3. Klausa dapat berubah menjadi sebuah kalimat jika diimbuhi intonasi akhir

Unsur-Unsur Klausa

  • Subjek
  • Predikat
  • Objek
  • Keterangan

Unsur-unsur tersebut tidak selamanya ada pada klausa. Tetapi ada unsur fungsional yang selalu ada dalam klausa yaitu Predikat.

Klausa Simpleks dan Kompleks

Klausa simpleks adalah klausa yang terdiri dari satu struktur verba utama, sedangkan klausa kompleks adalah klausa yang terdiri atas lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur.

Klausa Simpleks

Klausa simpleks adalah klausa yang terdiri dari satu verba utama yang menggambarkan aksi, peristiwa, atau keadaan.

Klausa ini hanya mengandung satu struktur : subjek+predikator+(pelengkap+keterangan). Unsur yang berada dalam kurung belum tentu ada dalam klausa ini.

Penjelasan klausa simpleks secara singkat :

Klausa simpleks = kalimat yg memiliki satu klausa (kalimat tunggal)

Contoh :

  • Ibu memasak ayam goreng di dapur
  • Jono memancing di sungai bersama kakaknya
  • Dani tidur saat di dalam bus

Klausa Kompleks

Klausa kompleks adalah klausa yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur.

Klausa kompleks adalah klausa yang mempunyai lebih dari satu struktur atau verba utama sehingga mempunyai lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan. Stuktur-struktur tersebut dihubungkan dengan konjungsi atau kata hubung dan kadang juga dihubungkan dengan tanda baca.

Penjelasan klausa kompleks secara singkat :

Klausa kompleks = kalimat yg memiliki klausa lebih dari 1 (kalimat majemuk/kompleks)

Contoh :

  • Ilham membaca buku dan Ayah membaca koran
  • Joko sedang mengerjakan PR sedangkan Budi tertidur pulas

Klausa Dependen dan Independen

Perhatikan contoh berikut :
Saya menyukai wanita yang kerudungnya berwarna putih

Kalimat di atas, terdiri dari dua klausa.
Klausa independen : Saya menyukai seorang wanita.
Klausa dependen : Gadis yang berkerudung putih.

Klausa yang pertama merupakan independen, sedangkan yang kedua merupakan klausa dependen atau pembantu. Ini karena klausa yang pertama mampu berdiri sendiri dalam kalimat.

Bisa dilihat bahwa kalimat “saya menyukai seorang wanita” tidaklah rancu apabila tidak dilengkapi dengan klausa pembantu.

Tapi lihat pada kalimat kedua, “wanita yang berkerudung putih” bukanlah sebuah kalimat karena ambigu. Ada apa dengan wanita kerudung putih? Kenapa dengan wanita kerudung putih? tidak jelas bukan?

Jadi itulah mengapa klausa kedua disebut dengan klausa dependen atau biasa disebut klausa pembantu yang hanya berperan menjadi pembantu semata.

Perbedaan Klausa dan Kalimat

Ada yang bertanya apakah klausa dan kalimat itu sama? Maka pahamilah penjelasan ini!

Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat.

Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.

Jadi apa bedanya klausa dan kalimat?

Bapak itu pernah mengatakan bahwa Prancis dapat berperan banyak dalam gelaran Piala Dunia.

Kalimat dan kata paling mudah dikenali. Contoh tersebut adalah satu kalimat yang relatif berdiri sendiri dan memiliki intonasi final. Kalimat tersebut tersusun dari 13 kata yang dikenali sebagai satuan yang dipisahkan oleh spasi.

Klausa dikenali dari bagian yang memiliki subjek dan predikat serta memiliki potensi menjadi kalimat. Kalimat itu memiliki 2 klausa yang dihubungkan dengan kata bahwa, yaitu

  • (1) Bapak itu pernah mengatakan
  • (2) Prancis dapat berperan banyak dalam gelaran Piala Dunia.

Sumber dan referensi

  • wikipedia
  • obsekuen.wordpress.com
  • caramudahbelajarbahasainggris.net

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *