Daftar Isi
- 1 Pengertian Mikroskop
- 2 Bagian-bagian Mikroskop dan Fungsinya
- 2.1 1. Lensa Okuler
- 2.2 2. Lensa Objektif
- 2.3 3. Kondensor
- 2.4 4. Reflektor (Cermin Pengatur)
- 2.5 5. Revolver (Pemutar Lensa)
- 2.6 6. Tubus (Tabung Mikroskop)
- 2.7 7. Penjepit Objek (Klip)
- 2.8 8. Mikrometer (Pemutar Halus)
- 2.9 9. Makrometer (Pemutar Kasar)
- 2.10 10. Meja Mikroskop
- 2.11 11. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut)
- 2.12 12. Lengan Mikroskop
- 2.13 13. Kaki Mikroskop
- 2.14 14. Diafragma
- 3 Jenis-Jenis Mikroskop dan Gambarnya
Pengertian Mikroskop
Pengertian Mikroskop adalah sebuah alat yang berfungsi untuk melihat objek kecil yang tak dapat dilihat secara langsung oleh mata. Sehingga mikroskop sering digunakan oleh manusia-manusia yang bekerja di lab untuk mengamati organisme berukuran kecil yang sulit di lihat oleh mata atau Mikroskopis.
Jika dilihat berdasarkan dari sumber pembentukan bayangan, mikroskop akan terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Mikroskop cahaya dan Mikroskop elektron. Mikroskop cahaya merupakan mikroskop yang memerlukan cahaya sebagai sumber pembentukan bayangan untuk membentuk bayangan, sedangkan mikroskop elektron menggunakan elektron untuk membentuk bayangan.
Setelah dibagi berdasarkan sumber pembentukan bayangan, terkhusus mikroskop cahaya ini dapat melakukan perbesaran 1.000 kali dan terbagi menjadi 2 jenis, yaitu mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler.
Monokuler hanya memiliki satu lensa okuler saja dan digunakan menggunakan satu mata saja sedangkan binokuler memiliki 2 lensa okuler yang dapat digunakan dengan menggunakan dua mata secara bersamaan.
Sedangkan, Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 250.000 kali lebih besar dan sering digunakan untuk mempelajari struktur terkecil dari makhluk hidup, seperti sel dan bagian-bagian penyusunnya. Mikroskop ini lebih canggih dari mikroskop cahaya dan sama-sama terbagi menjadi dua jenis, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM).
Bagian-bagian Mikroskop dan Fungsinya
1. Lensa Okuler
Lensa okuler adalah jenis lensa yang letaknya paling dekat dengan mata pengamat atau mata peneliti. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan 5x, 10x, atau 12,5 kali yang dihasilkan oleh lensa objektif.
Perbesaran lensa okuler : 5x, 10x atau 12,5 kali.
2. Lensa Objektif
Lensa objektif yaitu jenis lensa yang letaknya dekat dengan objek yang diamati. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan benda atau objek pengamatan dengan perbesaran 10x, 40x atau 100x.
Perbesaran lensa objektif : 10x, 40x atau 100x.
3. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk memerangi objek dan lensa-lensa mikroskop dengan mengumpulkan cahaya yang masuk dan memfokuskan cahaya pada objek penelitian.
4. Reflektor (Cermin Pengatur)
Reflektor (cermin pengatur) berfungsi untuk memantulkan cahaya kedalam diafragma. Bagian yang memiliki 2 sisi (datar dan cekung) ini dapat dilepas dan diganti dengan sumber cahaya dari lampu. Sehingga pada mikroskop model terbaru, cermin sudah tidak digunakan lagi karena sudah diganti dengan sumber cahaya yang terpasang pada bagian bawah atau kaki mikroskop.
5. Revolver (Pemutar Lensa)
Revolver biasanya berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
6. Tubus (Tabung Mikroskop)
Tabung mikroskop (tubus) berfungsi untuk mengatur fokus dan menjadi penghubung antara lensa okuler dan lensa objektif mikroskop.
7. Penjepit Objek (Klip)
Penjepit objek atau klip berfungsi untuk memegang, menahan atau menekan kaca objek (preparat) agar mudah digerakan saat proses pengamatan.
8. Mikrometer (Pemutar Halus)
Mikrometer atau pemutar halus berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
9. Makrometer (Pemutar Kasar)
Makrometer biasanya berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
10. Meja Mikroskop
Meja mikroskop berfungsi untuk tempat meletakkan objek yang akan di amati.
11. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut)
Sendi inklinasi atau sendi pengatur sudut berfungsi dalam mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
12. Lengan Mikroskop
Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan mikroskop saat memindahkan mikroskop.
13. Kaki Mikroskop
Kaki mikroskop berfungsi sebagai penopang atau penyangga mikroskop agar tetap stabil.
14. Diafragma
Diafragma berfungsi untuk mengatur sedikit atau banyaknya jumlah cahaya yang masuk.
Jenis-Jenis Mikroskop dan Gambarnya
Seperti yang sudah dijelaskan diatas tadi, mikroskop terbagi menjadi jenis mikroskop elektron dan mikroskop cahaya minokuler dan binokuler. Dari setiap jenis mikroskop tersebut memiliki tipe yang beragam yang popular dan sering digunakan oleh para peneliti. Tentunya dari masing-masing tipe memiliki karakteristik dan kecanggihan yang berbeda-beda.
1. Mikroskop Monokuler
Mikroskop jenis yang satu ini hanya dilengkapi satu jenis lensa okuler dan untuk mengoperasikannya memerlukan cahaya. Untuk pengoperasian mikroskop monokuler diperlukan ketepatan dalam memutar lensa fokus perbesaran agar mendapatkan perbesaran optimal.
Kelemahan mikroskop yang memiliki satu jenis lensa ini adalah hanya digunakan untuk melihat objek sederhana seperti penampang melintang sel hewan dan tumbuhan atau jaringan otot.
2. Mikroskop Binokuler
Mikroskop binokuler ini mempunyai dua lensa okuler yang bisa dipakai dengan 2 mata sekaligus, mata kanan dan kiri secara bersamaan. Ketika menggunakan mikroskop ini, beragam objek yang berukuran lebih kecil, seperti sel darah, bakteri, atau fungus bisa terdeteksi dengan baik. Mikroskop ini dapat kita temukan di sekolah-sekolah, rumah sakit, maupun lembaga penelitian.
3. Mikroskop Fase Kontras
Mikroskop PCM adalah salah satu jenis mikroskop cahaya yang mampu memberikan perbesaran objek amatan mencapai 1000 kali yang berfungsi untuk mengamati bakteri, virus, atau sel yang masih hidup.
Sehingga dengan demikian, pergerakan atau aktivitas sel yang tidak mudah diamati menggunakan mikroskop lainnya bisa diperjelas dan dipakai sebagai bahan penelitian.